Menilai Kualitas Berlian
Konsep standar suatu berlian yang tergolong sempurna adalah berlian
yang hadir dengan tanpa warna. Pada umumnya, warna berlian rata-rata
putih kekuning-kuningan juga mendekati kecoklat-coklatan, namun
sebenarnya warna yang ada diberlian memiliki beberapa variasi. Pada
kasus berlian hitam atau “black diamond”, sesungguhnya tidak
benar-benar berwarna hitam. Namun, berwarna gelap yang berisikan sebuah
kumpulan warna. Sehingga membuat penampilan black diamond terlihat
hitam nan-elegan.
Dalam berlian ada beberapa penilaian kelompok warna, yang mana ditandai oleh huruf. Dimulai dari huruf D sebagai perwakilan tanpa warna sama sekali atau bening, hingga huruf Z yang
mewakili warna kecenderungan kuning sekali. Dalam penilaian warna
melalui huruf ini kemudian membentuk kelompok yang sesuai dengan
kategori kecenderungannya.
Untuk penilaian huruf D hingga F adalah merupakan kategori tanpa warna. Selanjutnya dimulai dari G hingga J merupakan kategori cenderung berwarna. Sedangkan dari K hingga M adalah perwakilan warna kuning pucatdan N hingga R, adalah merupakan kategori spektrum sangat kuning. Kemudian yang terakhir S sampai Z merupakan perwakilan kategori sempurna kuning.
Untuk kualitas yang dihadirkan melalui berlian yang berwarna paling
tidak haruslah bersertifikat GIA. Maksud dari sertifikat GIA adalah
sebuah standarisasi berlian berwarna yang dikeluarkan oleh Gemological
Institute of America. Sebuah institute yang menguasai dan mempelajari
sebuah ilmu bernama Gemologi, ilmu yang dimana berlian merupakan sebuah
salah satu obyeknya.
Lembaga ini telah berdiri semenjak tahun 1931, suatu umur yang cukup
bisa diandalkan dalam menentukan suatu standart benda. GIA bukan hanya
mencetus standarisasi dari warna tetapi ketiga standarisasi lainnya.
Dimana GIA lah yang menelurkan stadarisasi 4Cs yang telah tersebutkan
sebelumnya.
Sebenarnya stadarisasi warna terbaik dari suatu berlian adalah berlian
yang tanpa warna atau cenderung bening. Namun bukan berarti warna
bening menjadi banyak beredar dipasaran, melainkan berlian dengan
kualitas seperti ini adalah suatu yang langka. Sebenarnya warna berlian
yang ada dipasaran ada berbagai macam, dan tersedia hampir dikesemua
warna.
Seperti berlian Hope yang berwarna biru. Kemudian beberapa berlian
lainnya dengan warna kuning muda, merah jambu, dan hijau. Dimana untuk
pengkategorian warna agar tidak menimbulkan suatu kebimbangan, warna
yang terang dan jelas dikatakan sebagai “fancies”.
Berlian yang termasuk “fancy colored” atau warna terang
adalah berlian langka. Namun bila telah dimasuki suatu pewarnaan
sintetik atau pewarna buatan, berlian itu hanyalah akan menjadi tidak
berharga. Maka adalah untuk lebih baiknya pemilihan suatu berlian
Kejernihan merupakan salah satu hal pokok dalam penentuan harga
nominal yang akan disematkan pada sebuah berlian. Berlian akan mahal
bila mempunyai pembiasan yang cukup menawan. Lagipula berlian yang
seperti ini akan jarang kita temui, dan tentunya sejalan dengan prinsip
sesuatu yang unik akan cukup bernilai lebih.
Kejernihan
Kejernihan bila kita tinjau dari katanya itu sendiri, kita akan menemui
kata dasar “jernih”. Jernih berarti kemampuan sinar dalam menerawang
tembus lalu keluar dari suatu benda. Dimana yang berarti semakin mampu
berlian dalam membiaskan sinar secara terstruktural, maka semakin
sempurna nilai kejernihan dari berlian itu sendiri. Sedangkan bila
ditelaah dari sisi pengertiannya, maksud dari “kejernihan berlian
(diamond clarity)” dapat disimpulkan sebagai ukuran struktural akan
kemurnian sebuah berlian. Dimana kadang kata jernih dapat disandingkan
sepadan dengan sebuah kata kemurnian. Jadi setelah kita membahas
pengertiannya, maka sekarang kita akan memasuki bagian bagaimana
caranya untuk mengetahui suatu nilai kejernihan.
Suatu kejernihan dari berlian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
– faktor inilah yang akan ditelaah seperti Nomor, Ukuran, Warna, lokasi
yang relatif, orientasi, dan pengamatan yang jeli pada bagian-bagian
dalam berlian. Kesemua ini hanya dapat dilihat oleh ahlinya dari sudut
pandang 10 kali pembesaran. Melalui sebuah ilmu yang dikatakan sebagai
ilmu gemologist.
Sedangkan untuk sebagian besar orang hanya dapat menilai berlian
berdasarkan penglihatan sempurna atau tidaknya penampilan berlian
tersebut. Untuk yang sebenarnya, sebuah penghitungan secara struktural
dapat diketahui dengan suatu pertimbangan. Pertimbangan yang akan
dijadikan acuan untuk menilai berlian adalah warna awan mendung yang
besar sehingga membuat berlian tampak memancarkan cahaya secara
menyebar.
Untuk lebih jelas mengenai sebuah pengukuran dari kejernihan, kami akan
coba tampilkan sebuah tabel yang bisa menjadi acuan. Berikut adalah
tabel tingkatan pengertian akan sebuah perbandingan dari suatu
kejernihan, dari kategori F untuk yang paling jernih, sampai I3 yang
paling tidak jernih:
Simbol |
Arti |
Definisi |
F |
Flawless |
Bebas dari semua inklusi atau bercak sel |
IF |
Internal Flawless |
Tanpa inklusi disaat penglihatan 10x pembesaran |
VVS1 |
Very Very Slightly included #1 |
Nampak inklusi kecil yang sangat sulit dilihat pada 10x pembesaran |
VVS2 |
Very Very Slightly included #2 |
Nampak inklusi kecil yang sulit dilihat pada 10x pembesaran |
VS1 |
Very Slightly included #1 |
Sedikit inklusi yang sangat sulit dilihat pada 10x pembesaran |
VS2 |
Very Slightly included #2 |
Sedikit inklusi yang sulit dilihat pada 10x pembesaran |
SI1 |
Slightly Included #1 |
inklusi yang nyata nampak pada 10x pembesaran |
SI2 |
Slightly Included #2 |
Inklusi yang sangat nyata nampak pada 10x pembesaran |
I1 |
Included #1 |
inklusi yang nyata. Dimana dapat dilihat dengan mata langsung |
I2 |
Included #2 |
Inklusi yang nyata. Dimana mudah dilihat dengan mata langsung |
I3 |
Included #3 |
Inklusi yang nyata. Dimana sangat mudah dilihat dengan mata langsung |
Karat disini maksudnya adalah ukuran berat pada berlian. dimana 1
karat adalah sama dengan 0.200 gram atau 1/5 gram. Untuk peryataan
lambang nilai satuan dari carat adalah ct. Sebelum kita menilik lebih
jauh tentang sebuah satuan yang bernama carat, maka akan ada baiknya
bila kita menoleh sebentar kepada sebuah asal usul dari standarisasi
carat ini.
Untuk pertama kalinya carat digunakan sebagai pengakuan akan
perhitungan nilai suatu berlian, dimulai oleh peradaban Yunani,
Keraton. Dimana yang menjadi acuan adalah sebuah kacang-kacangan dari
sebuah tumbuhan bernama carob bean. Peristiwa ini diestimasikan terjadi
sekitar pada tahun 1914an. Jadi berat memang menentukan dalam mengukur
suatu satuan nilai bernama carat. Tapi perhitungan dari berat bukanlah
merupakan suatu aturan yang baku, ada modifikasi tersendiri tentang
nilai nominal harga yang dicantumkan.
Contohnya bila dua buah berlian mempunyai ukuran carat yang sama, bukan
berarti akan sama harganya. Melainkan akan ada perbandingan kualitas
yang membedakan harga masing – masing berlian. Begitu juga bila ukuran
carat dua buah berlian itu sama, dapat berbeda dalam hal ukuran
besarnya.
Lalu bagaimana kita menentukan karat, bila suatu berlian yang biasa
kita lihat, hanyalah sebesar bijih kacang polong dan berada pada sebuah
rangkaian cincin. Untuk mengukurnya kita tidak mungkin akan
mengeluarkannya dari rangkaian cincin, itu terlalu beresiko dan bisa
merusak keindahannya. Belum lagi masalah waktu dan biaya yang akan
dihamburkan dari proses pengukuran dengan cara ini.
Tentunya memang tidak akan mudah mengukur dan mengestimasikan berat
suatu berlian ini. Kita dapat mengukur berat suatu berlian melalui
diameter ataupun untuk lebih baiknya adalah mengukur kedalamannya.
Kedua alternatif pilihan ini bila dilakukan secara seksama maupun
terukur, dapat kita andalkan kebenarannya. Untuk nilai selisih yang
mungkin terjadi dari telitinya perhitungan ini, hanya menyisakan 1%
atau paling parah mencapai 2%.
Dalam pengukuran nilai berat ini memang bisa menentukan suatu besaran
nilai suatu carat. Berikut adalah tabel yang akan mungkin bisa menjadi
acuan bagi anda, mengenai sebuah perbandingan antara berat dan carat.